Latest News

Mitos Tentang Binatang yang Salah

Selasa, 08 Juni 2010 , Posted by beye at 21.25

Apa yang terjadi di pantai Laut Hitam, sekelompok lumba-lumba menghempaskan tubuh mereka dari laut ke pantai hampir setiap hari. Penduduk setempat yakin bahwa kondisi ekologi yang mengerikan dari laut adalah alasan dari lumba-lumba tersebut untuk 'keluar' dari laut.
Namun, para ilmuwan dari laboratorium di Brem Krimea yang telah memantau situasi ini selama hampir 20 tahun menjelaskan bahwa didalam otak lumba-lumba yang melakukan bunuh diri  terinfeksi dengan infeksi morbillivirus . Infeksi ini menyebabkan mereka kehilangan orientasi dan kekuatan khusus. Karena kita tahu hanya sedikit tentang dunia hewan.


Dibawah ini adalah sedikit mitos dalam pandangan manusia tentang hewan yang melekat erat dalam pikiran mulai dari anak-anak hingga manusia dewasa.

Mitos 1. Bahwa tikus sangat menyukai keju.
Hewan pengerat tidak akan menolak sepotong keju tetapi jika mereka punya pilihan, mereka akan selalu memilih makanan berkadar gula tinggi, seperti cokelat. Hal ini terbukti dari penelitian para ilmuwan dari Universitas Massachusetts.

Mitos 2. Bahwa ular dari jenis rattler membunyikan ekornya  sebelum melakukan serangan.
Sebuah desisan atau bunyi berderak adalah sinyal peringatan yang diberikan dari ular  ke binatang atau manusia didekatnya. Ini berarti bahwa ular sangat dekat dan mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk melarikan diri. Jika ular melakukan serangan, hal itu dilakukannya diam - diam.

Mitos 3. Bahwa kucing mengeong untuk berkomunikasi dengan kucing lain.
Tidak sama sekali. Kucing merancang  "bahasa" khusus mereka untuk para pemilik mereka karena mereka memiliki intelektual yang tinggi. Dengan mengeong mereka membiarkan orang tahu apa yang mereka inginkan. Sedangkan untuk komunikasi sesama spesies mereka sendiri, para kucing "berbicara" dalam bahasa yang sama sekali  tidak bisa didengar manusia.

Mitos 4. Bahwa domba atau kambing adalah binatang paling bodoh.

Pada kenyataannya domba mampu meningkatkan pengetahuannya dan dapat mengingat. Domba dapat mengenali gembala mereka, anjing, dan anggota kawanan mereka sendiri. Mereka juga memiliki orientasi khusus yang sangat bagus. Tampaknya domba lebih pintar dari lumba-lumba. Ilmuwan Afrika Selatan membuktikan bahwa bagian terbesar dari otak lumba-lumba terdiri dari sel-sel glial yang bertanggung jawab untuk pengaturan suhu, dan neuron yang sama sekali tidak bertanggung jawab atas intelektulitas.

Mitos 5. Bahwa ikan Hiu mempunyai paling banyak gigi.

Ternyata Siput memiliki paling banyak gigi. Sebuah "parutan" yang terletak di mulut bekicot terdiri dari 25 ribu gigi. Meskipun gigi hiu lebih besar, mereka hanya memiliki sekitar tiga ribu buah gigi.

Mitos 6. Bahwa anjing buta warna.
Sampai saat ini, bahkan para ilmuwan percaya bahwa itu benar. Namun, percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa anjing bisa melihat warna, mata Anjing  tidak peka terhadap warna merah dan oranye, tapi bisa mengenali warna kuning hijau, biru dan ungu.

Mitos 7. Bahwa serigala melolong setiap melihat bulan purnama.
Serigala memang melolong, tapi tidak terkait dengan bulan. Mereka melolong untuk memanggil serigala lain untuk berburu dan, atau selama berburu.

Mitos 8. Bahwa gajah memiliki kulit tebal.
Gajah memiliki kulit tebal di belakang dan samping saja. Kulit mereka pada tempat-tempat lain tidak lebih tebal daripada kulit manusia dan mereka dapat merasakan sentuhan. Kulit gajah dengan mudah terbakar sinar matahari.

Mitos 9. Bahwa Zebra tidak bisa menyembunyikan dirinya dengan baik karena berpola cerah.
Zebra memiliki metode penyamaran secara berkelompok. Ketika kawanan zebra sedang berjalan, mereka tampak seperti bayangan abu-abu besar dan mengakibatkan predator tidak dapat fokus dengan baik waktu memburu mereka.

Mitos 10. Bahwa burung unta yang takut selalu menyembunyikan kepala ke dalam pasir.
Pada kenyataannya, burung unta yang merasa terancam berdiri di atas sarang mereka dan menurunkan kepala mereka, tetapi tidak pernah menguburkan kepala di pasir. Postur seperti ini dimaksudkan untuk membuat predator berpikir bahwa burung unta adalah semak atau gundukan rayap yang berbahaya. Mereka merunduk ke pasir hanya untuk menelan beberapa batu yang membantu mencerna makanan didalam tembolok mereka.

kaskus.us 

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar disini...

Get paid To Promote at any Location
Related Posts with Thumbnails