Inikah Kota Tertua di Eropa?
Bahaya Bunion Pada Jari Kaki, Apakah itu?
Inilah 8 Fitur Mengagumkan dari Windows 8
Ternyata Ada Bahaya Mengintai Di Balik Chips Kentang
Inilah 5 Tempat Ibadah Paling Kuno yang Pernah Ditemukan Hingga Saat Ini





Waspadalah, 5 Gadget ini Ternyata Dapat Memicu Penyakit

Inilah Jamur Termahal di Dunia Seharga Rp 27,5 Juta per Kilogram

Inilah Pembuktian Bahwa Patung Misterius di Easter Island Bisa "Berjalan"
Deretan 1.000 moai, patung batu raksasa berusia 400 tahun di sepanjang garis pantai Easter Island, atau Pulau Paskah, telah lama memukau manusia.
Patung ini menjadi misteri karena tidak diketahui asal usul dan siapa yang membangunnya. Sebagian orang bahkan menyatakan eksistensinya adalah bukti pengaruh alien atau mahluk ekstrateresterial.
Sebuah teori baru kini muncul, bahwa patung-patung besar seberat 74 ton dan tinggi sekira 10 meter bisa "berjalan". Klaim kontroversial terbaru ini menjelaskan bagaimana karya Megalitikum itu berada di posisinya saat ini.
Itu sekaligus membantah teori sebelumnya yang menduga adalah penduduk yang tinggal di Easter Island sekitar 800 tahun lalu, yang disebut Rapa Nui, yang membaringkan patung itu dan menggelindingkannya, dengan bantuan balok kayu.
Akibatnya, terjadi eksploitasi berlebihan Pulau Rhe. Konon, masyarakat Rapa Nui menggunduli hutan di sana demi memenuhi obsesi mereka mendirikan patung megah para leluhur.
Kembali ke teori baru, diduga para pemahat sedemikian rupa merancang patung-patung itu sehingga bisa berjalan. Moai diduga digerakkan dengan cara menggoyang sisi sampingnya, ke kanan dan kiri, menggunakan tali. Mirip dengan cara manusia modern memindahkan kulkas ke sudut dapur.
Seperti dimuat Nature, Carl Lipo, arkeolog dari California State University, Long Beach menyaakan bukti-bukti arkeologis yang ada tidak mendukung hipotesa adanya eksploitasi berlebihan di atas.
Di sisi lain, ada banyak moai rusak di sepanjang jalan, yang diduga jatuh dan sengaja ditinggalkan, yang menguatkan bukti bahwa mereka dipindahkan ke seluruh pulau secara vertikal.
Profesor Lipo dan Terry Hunt, arkeolog dari University of Hawaii, Honolulu, lalu menguji hipotesisnya dengan menggunakan model beton yang ukurannya sama dengan patung yang asli.
Dengan bantuan tenaga dari 18 anggota tim, mereka berusaha menggerakkan patung setinggi 10 kaki atau sekitar 3 meter dengan cara menariknya menggunakan tiga tambang.
Satu tambang diikatkan di belakang patung untuk mencegahnya jatuh dengan posisi muka membentur tanah. Dua lainnya di masing-masing sisi. Percobaan itu berhasil.
Kurang dari satu jam, tim berhasil membuat replika moai itu berjalan sejauh 100 meter. Berdasarkan temuan Profesor Lipo, hanya dibutuhkan sejumlah kecil pekerja untuk secara efisien memindahkan patung itu.
Lipo menambahkan desain moai memang dibuat agar ia bisa berjalan. "Sangat keren, bukti kemampuan rekayasa Rapa Nui," kata dia.
Namun, tak semua ahli meyakini teori yang diajukan Lipo. Salah satunya, Jo Anne Van Tilburg, Direktur Easter Island Statue Project di University of California, Los Angeles. Ia mengatakan aksi tersebut tak bisa diterima sebagai percobaan ilmiah.
Sebab, bentuk model yang digunakan bukan replika akurat moai. Sebelumnya, timnya mengajukan hipotesis bahwa moai dipindahkan secara horisontal dengan bantuan kayu.
Sumber :
viva.co.id
Inilah Kehebatan Manfaat Kentang, Bisa Bersihkan Karat Sampai Pecahan Kaca
Selain lezat, kentang ternyata dapat membantu Anda dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari. Dengan bantuan kentang, Anda dapat membersihkan karat hingga menghindari bahaya pecahan kaca. Tidak percaya? Jangan remehkan kentang! Anda bisa mencoba beberapa kegunaannya berikut ini.
1. Menghilangkan karat
Karat terbentuk ketika besi menyerap kelembaban. Karat juga dapat terjadi ketika besi terkena air. Sebelum karat benar-benar merusak perabotan terbuat dari besi, sebaiknya Anda membersihkan karat dengan segera.
Gunakan potongan kentang untuk membersihkan karat yang ada pada baking pan, pisau, dan peralatan lainnya. Kentang mengandung oxalid acid yang mampu menghilangkan karat.
Caranya, potong kentang menjadi dua. Celupkan bagian potongan kentang ke dalam sabun cuci piring atau baking soda. Setelah itu, gosokkan kentang di area besi yang berkarat.
Jika kentang sudah bertambah licin, potong dan tambahkan sabun atau baking soda kembali. Setelah itu, bilas perabotan dan keringkan.
2. Bersihkan kaca
Kentang ternyata juga dapat digunakan untuk membersihkan kaca. Hampir sama dengan cara menghilangkan karat, Anda hanya perlu memotong kentang dan menggosokkannya.
Jangan lupa mengelapnya kembali dengan kain bersih. Selain untuk membersihkan kaca, kentang juga efektif untuk menghindarkan kaca Anda dari kabut.
3. Mengambil potongan kaca
Ketika gelas pecah berkeping-keping, pecahan kaca terkadang sangat kecil dan sulit untuk disingkirkan. Ambillah kentang dan gunakan sebagai "media" untuk menyingkirkan potongan kaca.
4. Merangkai bunga
Untuk menjaga agar rangkaian bunga tetap memiliki bentuk sempurna, umumnya orang-orang menggunakan flower foam. Namun, jika tidak ada flower foam, Anda juga dapat menggunakan kentang untuk menancapkan bunga-bunga.
5. Membersihkan perlengkapan perak
Kentang juga dapat membersihkan noda yang ada pada peralatan makan dan perlengkapan lain yang terbuat dari perak. Selain menggosokkan kentang mentah ke peralatan Anda, air rebusan kentang juga dapat Anda gunakan.
Caranya, rendam peralatan perak tersebut ke dalam air rebusan kentang selama 20 menit. Dengan cara mudah ini, noda akan segera hilang.
Selamat mencoba dan membuktikan!
Sumber :
properti.kompas.com
Inilah 10 Teknologi yang Dapat Mencegah Kehancuran Bumi
Ada anggapan dari kaum skeptis bahwa teknologi hanya merusak lingkungan. Anggapan ini menantang para ilmuwan untuk mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.
PBB memperkirakan, hingga tahun 2030 kebutuhan energi akan melonjak sebesar 60 persen. Sebanyak 2,9 miliar manusia akan kekurangan pasokan air. Berikut 10 jenis teknologi yang tergolong dapat mencegah bumi dari kehancuran.
1. Menghilangkan garam dari air laut

PBB mencatat, suplai air bersih akan sangat terbatas bagi miliaran manusia pada pertengahan abad ini. Ada teknologi bernama desalinasi, yakni menghilangkan kadar garam dan mineral dari air laut sehingga layak diminum. Ini merupakan solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis air.
Masalahnya, teknologi ini masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup besar. Kini para ilmuwan tengah mencari jalan agar desalinasi dapat berlangsung dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membran dengan pori-pori mikroskopis
2. Memproduksi minyak secara alami

Ada proses bernama thermo-depolymerization, suatu proses yang sama dengan bagaimana alam memproduksi minyak. Misalnya limbah berbasis karbon jika dipanaskan dan diberi tekanan tepat, mampu menghasilkan bahan minyak.
Secara alamiah proses ini menbutuhkan waktu jutaan tahun. Dari eksperiman yang sudah-sudah, kotoran ayam kalkun mampu memproduksi sekitar 600 pon petroleum.
3. Tenaga Hidrogen

Bahan bakar hidrogen dianggap sebagai bahan bakar alternatif bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hidrogen dan oksigen. Problemnya adalah bagaimana hidrogen itu dihasilkan.
Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstraksi hidrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.
4. Tenaga surya

Energi surya yang sampai di bumi terbentuk dari photon, dapat dikonversikan menjadi listrik atau panas. Beberapa perusahaan dan perumahan sudah berhasil menggunakan aplikasi ini. Mereka memakai sel surya dan termal surya lain sebagai media pengumpul energi.
5. Konversi Panas Laut

Media pengumpul tenaga surya terbesar di bumi ini adalah air laut. Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menyebut, laut mampu menyerap panas surya setara dengan energi yang dihasilkan 250 miliar barel minyal per hari.
Ada teknologi bernama OTEC yang mampu mengkonversikan energi termal laut menjadi listrik. Perbedaan suhu antar permukaan laut mampu menjalankan turbin dan menggerakan generator. Masalahnya, teknologi ini masih kurang efisien.
6. Energi gelombang laut

Laut melingkupi 70 persen permukaan bumi. Gelombangnya menyimpan energi besar yang dapat menggerakkan turbin-turbin sehingga mengasilkan listrik. Problemnya agak sulit memperkirakan kapan gelombang laut cukup besar sehingga memproduksi energi yang cukup.
Solusinya adalah dengan menyimpan sebagian energi ketika gelombang cukup besar. Sungai Timur kota New York saat ini sedang menjadi proyek percobaan dengan enam turbin bertenaga gelombanng air. Sedangkan Portugis justru sudah lebih dulu mempraktekkan teknologi ini dan sukses menerangi lebih dari 1500 rumah.
7. Menanami atap rumah

Konsep ini diilhami dari Taman Gantung Babilonia yang masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Istana Babilonia terdiri atas atap yang ditanami aneka flora, juga balkon dan terasnya.
Taman atap ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu beterbangan di sekitar rumah hijau kita.
8. Bioremediasi

Ada proses bernama bioremediasi, yakni memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba.
Atau memakai tanaman untuk menetralisir arsenik dari tanah. Beberapa tumbuhan asli ternyata punya faedah untuk membersihkan bumi kita dari aneka polusi.
9. Kubur barang-barang perusak

Karbon dioksida adalah faktor utama penyebab pemanasan global. Energy Information Administration (EIA) mencatat, tahun 2030 emisi karbon dioksida mencapai 8000 juta metrik ton.
Metode paling sederhana untuk menekan kandungan zat berbahaya itu adalah dengan menguburkan berbagai penghasil CO2 seperti aneka limbah elektronik berbahaya.
Namun ilmuwan masih belum yakin bahwa gas berbahaya akan tersimpan aman. Tetap saja kelak akan muncul imbas negatifnya bagi lingkungan.
10. Buku elektronik
Bayangkan, berapa ton kertas dan berapa banyak pohon harus ditebang bagi seantero dunia jika kita semua harus membeli koran, majalah, novel, buku pelajaran, buku tulis, kertas faks, sampai tisu toilet.
Buku elektronik atau surat elektronik yang lebih dikenal dengan e-book dan email memberi kontribusi sangat berarti pada kelangsungan hidup. Dengan teknologi itu, produksi kertas dapat ditekan, sehingga kita tak perlu menebang terlalu banyak pohon.
Sumber :
memobee.com