Latest News

Motivasi - Belajar dari Magnet

Jumat, 28 Mei 2010 , Posted by beye at 14.33






Belajar dari Magnet



Suatu ketika, Jundy, salah seorang sahabat kecil saya dirumah yang baru kelas 2 SD membuka habis seluruh komponen mobil-mobilannya. Setelah dipreteli satu persatu, sampailah pada travo penggerak rodanya. Ketika travo kecil dibuka, ditemukannya sepasang magnet yang menjadi mainan baru yang sangat menyenangkan bagi diri dan adik-adiknya. Semua logam yang bemedan magnet dapat tertarik dan menempel padanya.



Banyak hal yang dapat kita pelajari dari magnet. Magnet akan menarik benda-benda yang mengandung medan magnet disekitarnya. Magnet juga akan menahan benda-benda yang telah menempel padanya. Bahkan magnet juga mampu mengarahkan suatu logam bermedan magnet kepada arah tertentu. Ia juga akan menularkan sifat magnetis kan kepada benda-benda yang melekat kepadanya, sehingga sama-sama mempunyai kekuatan magnetis.



Sudah selayaknya kita berperilaku bagaikan magnet, menjadi pusat kehidupan masyarakat sekitar. Orang-orang tertarik untuk mendekat pada diri kita. Karena energi magnetis yang kita punya mereka malah nempel tak mau lepas. Bahkan kita mampu mengarahkan lingkungan/situasi ke aah yang kita inginkan. Mereka mau mengikuti apa yang kita mau dan kita fahami, bukan kita yang diarahkan mengikuti keinginan orang lain. Sifat-sifat magnetis yang kita punya juga akan membuat kita menjadi pemersatu bagi rekan-rekan kita yang sedang retak hubungan.



Ada 4-TA yang dapat kita jadikan sebagai sumber energi mangnetik, yaitu harTA, tahTA, kaTA dan cinTA (meminjam istilah rekan-rekan Kubik). Harta dapat memberikan energi magnetik, sebagaimana banyak orang-orang kaya, dengan harta yang dimilikinya, mereka bisa mempengaruhi banyak orang. Hartanya pula yang menarik orang lain unutk datang mengajukan kerjasama dengannya. Jika Anda adalah seorang bankir atau dikenal menguasai banyak uang, niscaya akan banyak orang yang datang membawa proposal untuk mendapatkan kucuran dana dari Anda.



Begitu pula dengan tahta, dalam kehidupan sehari-hari, jika seseorang menduduki jabatan tertentu, apalagi cukup tinggi, akan banyak orang, kenalan, sanak saudara, teman-temannya yang datang untuk mengajak bekerja sama, meminta fasilitas, memohon perlindungan dan lain-lain. Ketika Soeharto berkuasa, banyak orang yang mendekatinya untuk mendapatkan bisnis, kemudahan-kemudahan dan juga jabatan darinya. Begitu pula kini, ketika SBY & JK naik tahta menjadi pasangan nomor satu di negeri ini, seketika itu pula, diam-diam atau terang-terangan, bahyak pihak yang berusaha mendekatinya.



Kata juga bisa menjadi sumber energi magnetik. Kata yang dimaksud disini adalah ilmu, pengetahuan, pengalaman, pemikiran, konsep, petuah atau fatwa-fatwa yang kita miliki. Lihatlah, betapa Robert T Kiyosaki banyak mempengaruhi orang di muka bumi ini dengan pemikiran financial freedom-nya. Bulan Novembe 2005 yang lalu, para petinggi negara dan banyak sekali eksekutif di Indonesia berbondong-bondong memadati JHCC hanya untuk mendengarkan Steven R Covey berbicara 8 Habits. Dulu, Zainuddin MZ sangat pouler sebagai da’i sejuta ummat, kini pamornya sudah digantikan oleh Aa Gym. Kita juga pernah punya Soekarno yang mampu menyihir jutaan orang dengan pidato-pidatonya.



Cinta juga tak kalah dahsyatnya sebagai sumber energi magnetik. Bagaimana seorang anak kecil menguntit ibunya kemanapun dia pergi. Karena cita, seorang pemuda rela melakukan apapun agar selalu dekat dengan gadis pujaannya. Karena cinta pula, kita rela menyumbangkan apa yang kita miliki untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa bencana.



Para nabi dan rosul adalah contoh yang paling sempurna sebagai pemilik energi magnetik. Anda tinggal pilih, mau dari mana sumber energi yang akan membangkitkan sifat-sifat magnet bagi diri Anda, sehingga keberadaan Anda lebih bermanfaat bagi banyak orang. 


Syamsul Arifin 

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar disini...

Get paid To Promote at any Location
Related Posts with Thumbnails