Fenomena Hilangnya Tulang Jenazah Bayi Menggemparkan Sedati
Senin, 14 Februari 2011
, Posted by beye at 19.44
SIDOARJO | SURYAEmpat tulang belulang jasad balita dinyatakan hilang dan satu jasad balita ditemukan utuh saat polisi membongkar makam tersebut di makam Dusun Bonosari, Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sabtu (12/2). Pembongkaran makam dilakukan untuk menyelidiki dugaan terjadinya pencurian belasan jasad bayi di Dusun Bonosari dan Alas Tipis, desa setempat.
Sejak pukul 10.00 WIB, aparat Polsek Sedati dibantu Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Jatim dan Tim Identifikasi Polres Sidoarjo secara bertahap membongkar lima makam balita. Di antara tim forensik tampak AKBP dr Hery Wijatmoko. “Makam yang dibongkar sudah atas izin ahli warisnya,” ujar Kepala Desa Sedati, Subandi.
Makam yang dibongkar, yakni makam bayi kembar M Arifin dan Imam Syafi’i, anak pasangan Yunus Jailani dan Suparti, warga Dusun Bonosari RT 7/RW 3 Desa Pabean; makam Putra Kartika Wibawa, anak pasangan Agung Wibowo dan Kartini, warga Bonosari; serta makam Adik Kirana, putra Suyono, warga Bonosari.
“Setelah digali, ternyata tulang-tulang keempat jasad itu hilang,” beber Kapolsek Sedati AKP Dodon Priyambodo.
Jasad yang hilang diduga kuat telah dicuri seseorang. Sebab di antara makam itu, yakni makam Adik Kirana, baru dikubur dua tahun silam. Pada empat makam itu, polisi yang dibantu modin desa, hanya menemukan tali kain pengikat kafan. “Itupun hanya satu utas. Padahal mestinya setiap jasad ada tiga tali kain pengikat,” imbuh Kanitreskrim Polsek Sedati Aiptu M Qodir.
Satu dari lima makam yang dibongkar diketahui jasadnya masih utuh meski nyaris hancur. Jasad ini milik M Soleh, anak pasangan Joko Sutiyo dan Nuriyah, warga Dusun Bonosari RT 8/RW 3. “Dia meninggal tahun 2006, sesaat setelah lahir,” ujar Nuriyah di sela proses pembongkaran makam.
Saat proses pembongkaran makam anaknya, Nuriyah tampak berlinang air mata. Maklum, anak pertamanya itu meninggal sesaat setelah lahir melalui operasi cesar. Hingga kini, Nuriyah mengaku belum punya anak lagi setelah kepergian putra pertamanya itu.
Tahu jasad anaknya ditemukan masih utuh, dia mendekati suaminya, Joko Sutiyo dan memeluknya haru. “Semoga dia tenang di alamnya,” kata Joko menenangkan istrinya.
Selain pasutri tersebut, keluarga lainnya juga haru dan menangis sesenggukan saat tim dibantu warga menggali makam keluarganya. “Kok ya ada orang yang tega mengambil mayat orang,” celetuk seorang warga.
Seperti diberitakan sebelumnya (Surya 7/2), sebanyak 15 kuburan balita di Dusun Bonosari, Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo dibongkar orang tak dikenal. Sedangkan di Dusun Alas Tipis, ada 2 makam balita yang dibongkar. Belum diketahui pelaku yang mengacak-acak makam tersebut. Warga setempat menduga makam dibongkar berkaitan dengan ritual ilmu hitam.
Warga geger begitu Sapari (55), juru kunci makam Dusun Bonosari, melapor, dirinya melihat bekas galian dari sejumlah kuburan balita di makam itu. “Di atas kuburan itu, tanahnya seperti habis digali,” ujarnya.
Dia bercerita, pembongkaran 15 kuburan itu berlangsung dua tahap. Kali pertama dia mengetahui ada 8 kuburan balita diacak-acak, Kamis (27/1). Kemudian hal serupa menimpa beberapa kuburan lainnya.
Memburu Pelaku
Kapolsek Sedati AKP Dodon Priyambodo menyatakan, anggotanya akan terus memburu jejak pelaku pencurian jasad-jasad itu. Dia menduga pelaku tidak mencari keuntungan ekonomi. Namun diduga kuat karena berkaitan dengan praktik ritual ilmu hitam. “Kami menduga pelaku hanya seorang atau dua orang, tidak berkelompok,” tandasnya, Sabtu (12/2).
Selain pasal pencurian dengan pemberatan, polisi akan menerapkan pasal tentang membongkar dan memindahkan mayat, yakni Pasal 180 KUHP. Dodon berharap warga tidak terus resah setelah polisi turun tangan. “Kami minta jika nantinya ada yang memergoki pelaku, jangan main hakim sendiri,” ujar Kapolsek kelahiran Gresik ini.
okezone
Currently have 0 komentar: