Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, Lubang hitam (black hole) di pusat galaksi Bima Sakti (milky way) ternyata mengeluarkan sinar-X dengan lumonitas tinggi, sekali dalam sehari.
Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, Lubang hitam (black hole) di pusat galaksi Bima Sakti (milky way) mengeluarkan sinar-X dengan lumonitas tinggi, sekali dalam sehari.
Memang biasanya ledakan yang menyebabkan munculnya sinar-X sering terjadi di lubang hitam Bima Sakti yang disebut dengan Sagitarius A tersebut. Namun akhir-akhir ini seperti yang pernah diamati oleh teleskop Chandra-X Ray Observatory pada Bulan Februari 2012 lalu, ledakan sinar-X semakin kuat yaitu 150 kali lebih terang dari lumonitas normal lubang hitam.
Proses lubang hitam yang "memakan" asteroid dan merubahnya menjadi pancaran sinar-X.
Image credit: NASA/CXC/M.Weiss
Apa penyebabnya? Para ilmuwan sendiri tidak begitu yakin dengan pendapatnya. Nampaknya ledakan tersebut tidak akan mengalami perlambatan meskipun secara keseluruhan usia lubang hitam yang semakin lanjut akan diikuti dengan penurunan aktivitas.
Di awal tahun 2012 lalu ada peneliti yang mengatakan bahwa ledakan sinar-X di lubang hitam Bima Sakti mungkin berasal dari asteroid atau bahkan planet yang berkeliaran dan berjarak terlalu dekat dengan lubang hitam, sehingga mereka "dimakan".
Sebab pada dasarnya jika lubang hitam selesai "memakan" asteroid atau planet maka ia akan mengeluarkan gas sinar-X.
Pada area tengah, terrdapat titik kecil yang memancarkan sinar-X dan itu adalah lubang hitam.
Image credit: NASA/MIT/F. Baganoff dkk
"Satu teori yang makin dipercaya adalah jika asteroid begitu dekat dengan lubang hitam, lubang hitam akan meregang dan menghancurkan asteroid tersebut hingga berkeping-keping dan memakannya sampai akhirnya akan memancarkan radiasi sehingga akan timbul dedakan yang besar," tambahnya.
Para astronom mendeteksi lubang hitam melalui energi cahaya yang dilepaskan saat lubang hitam menelan materi yang ada didekatnya. Pusat galaksi dan quasar yang baru lahir merupakan tempat dimana terdapat lubang hitam yang sangat aktif. Dengan bertambahnya usia lubang hitam, mereka akan cenderung melambat dan mengkonsumsi materi lebih sedikit.
"Setiap orang bisa menggambarkan lubang hitam seperti vakum cleaner di mana ia bisa mnyedot debu yang dilaluinya," kata Frederick K. Beganoff dari MIT.
Sumber :
astronomi.us
Mau Melatih Otak dengan Cara Efisien? Seringlah Bicara Bilingual
Orang yang sering berbicara dua bahasa rupanya memberi banyak manfaat buat otak. Dari hasil pemindaian citra otak, maka penggunaan otak jadi lebih efisien.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berbicara beberapa bahasa ternyata lebih baik dalam hal multi-tasking. Dengan belajar beralih antarbahasa, otak akan menjadi terampil mengambil kontrol atas tugas dan waktu tertentu ketika mendapati informasi yang tidak perlu. Ini semacam fleksibilitas kognitif yang penting dalam banyak bidang kehidupan dan cenderung akan menurun karena usia.
Untuk mengetahui bagaimana bilingualisme bisa meningkatkan fungsi otak, Brian Gold, ahli syaraf di University of Kentucky, Lexington bersama rekannya, menempatkan 80 orang dalam sebuah mesin MRI.
Di dalam mesin itu terlihat aliran oksigen dalam otak mereka saat melakukan tugas dasar penelitian. Responden dianjurkan untuk menekan tombol tertentu dalam menanggapi pertanyaan tentang bentuk benda atau warna.
Para ilmuwan menemukan bahwa orang tua yang berbicara dua bahasa dengan lancar terlihat lebih cepat merespons pertanyaan dibandingkan dengan responden lain yang hanya menguasai satu bahasa.
"Bilingualisme tidak membuat Anda jadi seperti anak muda, tetapi membuat Anda lebih cepat berpikir dibandingkan dengan rekan-rekan yang hanya bicara satu bahasa," ujar Gold seperti dikutip Discovery News.
Hal ini menunjukkan, dengan belajar beralih antarbahasa, otak akan menjadi terampil mengambil kontrol atas tugas dan waktu tertentu ketika mendapati informasi yang tidak perlu.
tempo
Inilah 10 Gunung Dengan Memakan Korban Pendaki Terbanyak di Dunia
2. Nanga Parbat, Kashmir (26,657 ft.)
Sering dijuluki "The Man Eater", gunung dengan sisi tajam di Kashmir ini terdiri atas batuan dan salju. Puncaknya ke-9 tertinggi di dunia, sedangkan sisi selatannya merupakan the tallest mountain face on the planet. Nanga Parbat telah memakan korban 31 jiwa sebelum berhasil didaki sampai ke puncak oleh Herman Buhl in 1953.
3. Siula Grande, Peruvian Andes (20,814 ft.)
4. K2, perbatasan Pakistan dan China (28,251 ft.)
5. Kangchenjunga, perbatasan India dan Nepal (28,169 ft.)
Tahun 1999, sebuah novel terbaru James Bond memuat petualangan agen ini di gunung tersebut. Gunung ini terkenal oleh longsor saljunya dan hawa dingin sehingga menjadi termasuk gunung mematikan.
6. The Matterhorn, perbatasan Swiss dan Italy (14,691 ft.)
7. Everest, perbatasan Nepal dan China (29,029 ft.)
8. Mt.Washington, New Hampshire (6,288 ft)
Terkenal oleh cuaca yang gampang berubah, angin kencang dan hujan es sehingga telah menewaskan 100 pendaki. Bahkan pernah mencatat rekor angin paling kencang yang berkecepatan 231 mil per jam.
9. Denali, Alaska (20,320 ft.)
Gunung ini sering dilanda gempabumi. Kombinasi ketinggian dan garis lintangnya membuat pendaki gampang sakit. Kadar oksigen di Denali jauh lebih rendah dibanding gunung yang ada di khatulistiwa.
10. Mt.Fuji, Japan (12,388 ft.)
Ternyata Manusia Mengalami Buta Selama 40 Menit Setiap Hari
Jadi begini ceritanya
Selanjutnya, apa yang dilakukan oleh sistem penglihatan kita adalah menghapus samar yang terjadi dari ingatan kita dan menggantinya dengan objek selanjutnya yang akan kita lihat. Hal ini disebut dengan saccadic masking (penyamaran saccadic).
Masih belum jelas? Mari kita lakukan percobaan kecil. Pertama, carilah jam analog (bukan jam digital ya, percobaan ini hanya bisa dilakukan menggunakan jam yang memiliki jarum penunjuk waktu). Lalu, coba lihat suatu benda, apa saja, dan dengan cepat alihkan pandanganmu ke arah jam tersebut.
Ada yang aneh? Coba perhatikan. Saat kita melihat jam, gerakan jarum detik pertama yang kita lihat akan terasa lebih lama dibandingkan gerakan selanjutnya. Ketika mata melirik dengan cepat, persepsi waktu merenggang sedikit ke belakang. Otak kita mencatat bahwa kita telah melihat jam sedikit lebih lama dari waktu yang sesungguhnya. Ilusi ini dikenal dengan sebutan ilusi jam-berhenti.
Meskipun hal ini terjadi setiap kali mata kita mengalihkan pandangan dari satu titik fiksasi ke titik selanjutnya, hal ini jarang kita sadari. Alasannya adalah otak telah mengisi jeda waktu saat mata kita bergerak melihat benda satu ke benda berikutnya.
Sumber
Inilah 5 Universitas Elit Tempat Kuliah Para Bos Teknologi
Para pendiri atau bos vendor teknologi besar seperti Microsoft, Google atau Apple biasanya menempuh pendidikan di unversitas. Tidak sembarang universitas, umumnya masuk kategori elit.
Ya, pada umumnya, mereka menjalani kuliah di universitas bergengsi. Didukung oleh otak pintar, tidak sulit bagi para tokoh penting di dunia teknologi ini masuk ke sana.
Lalu, universitas mana saja yang banyak melahirkan para bos di jagat teknologi?
Berikut 5 Universitas Elit Tempat Kuliah Para Bos Teknologi:
1. Stanford University
Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin menempuh kuliah di Stanford University. Demikian juga dengan William Hewlett dan David Packard, pendiri vendor komputer Hewlett Packard.
Memang Stanford melahirkan begitu banyak pendiri perusahaan teknologi besar. Malah kelahiran Silicon Valley, pusat teknologi di Amerika Serikat, dimotori oleh universitas ini.
"Hampir tidak mungkin ada perusahaan di Silicon Valley yang tidak berkaitan dengan Stanford," tulis majalah bergengsi Forbes.
Para pendiri Nvidia, Yahoo, Logitech, Instagram, Sun Microsystems, VMWare, Cisco Systems, tercatat pernah menempuh pendidikan tinggi di salah satu kampus terbaik di dunia ini.
2. Harvard University
Harvard University dikenal sebagai salah satu universitas terbaik dunia. Kampus ini secara konsisten menempati posisi papan atas dalam berbagai ranking.
Harvard pun melahirkan cukup banyak tokoh penting di dunia teknologi. Seperti Bill Gates yang mendirikan Microsoft, pernah kuliah di sini meski memang tidak tamat.
Demikian juga CEO Microsoft saat ini, Steve Ballmer. Dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, meski lagi-lagi tidak tamat. Sheryl Sandberrg, COO Facebook, juga alumni Harvard.
Alumnus Harvard banyak diburu oleh perusahaan raksasa di bidang teknologi. Zuckerberg pun pernah berkunjung ke mantan kampusnya untuk mencari karyawan baru yang berkualitas.
3. University of California Barkeley
University of California Barkeley memang termasuk kampus berkualitas. Selain melahirkan 71 pemenang Nobel, alumni kampus ini juga berperan penting dalam mengendalikan berbagai vendor teknologi.
Steve Wozniak, pendiri Apple, Eric Schmidt yang pernah menjadi CEO Google, serta Paul Ottelini, CEO Intel tercatat pernah menjalani pendidikan di University of California Barkeley.
Demikian juga salah satu pendiri Intel, Gordon Moore. Alumni universitas tersebut banyak yang memimpin perusahaan teknologi terkemuka.
Dari produsen game terbesar Electronics Arts, Google, Qualcomm, Sun Microsystems, VMWare dan SanDisk.
4. Massachusetts Institute of Technology
Massachusetts Institute of Technology punya reputasi tinggi sebagai kampus yang sangat berkualitas. Jurusan Ilmu Komputer di universitas ini disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia.
Tidak mengherankan jika MIT cukup banyak melahirkan alumni yang berperan penting di jagat teknologi. Di antaranya adalah Drew houston, pendiri dan CEO Dropbox.
Ada juga Cecil H. Green, salah satu pendiri perusahaan chip Texas Instruments. Dan Brester Kahle, pencipta website pengukur trafik Alexa.
Selain itu ada juga Robert Meltcafe selaku penemu Ethernet. Dan Daniel Lewin, pendiri Akamai.
5. Cambridge University
Cambridge University cukup menjulang namanya sebagai salah satu universitas paling bergengsi. Beberapa kali kampus yang berada di Inggris ini dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia.
Cambdrige memegang peranan sangat penting di jagat teknologi di mana alumninya banyak dicari perusahaan teknologi besar. Bahkan kampus ini dinilai sebagai tempat kelahiran komputer awal.
Sistem komputer pertama di dunia didesain oleh akademisi Cambdrige, Charles Babbage. Kemudian Alan Turing menciptakan basis komputer modern pertama.
Adapun Maurice Wilkes membuat komputer pertama yang bisa diprogram. Teknologi webcam yang saat ini luas digunakan juga berasal dari universitas ini.
sumber
Inilah Komputer Super Terkecil di Dunia
Menengok Indahnya Gelembung Membeku Danau Abraham
Abraham Lake merupakan danau buatan di sebelah barat Alberta, Kanada sejak tahun 1972 untuk menyokong keberadaan bendungan Bighorn Dam. Uniknya, kondisi alam di tempat ini menciptakan fenomena aneh, yakni gelembung udara yang membeku atau disebut ice bubbles / frozen bubbles.
Biasanya danau yang berada di tempat dingin akan membeku, bagaimana ini bisa terjadi dengan Abraham Lake? Gelembung-gelembung tersebut berisi gas metan yang dilepaskan oleh tumbuhan di dasar danau.
Fotografer Fikret Onal mengabadikan fenomena ini yang bisa dilihat pada gambar-gambar di bawah.
amusingplanet
Kelelawar Ternyata Kebal Berbagai Penyakit Mematikan
Selama beberapa dekade terakhir beberapa ilmuwan dibuat bingung bagaimana kelelawar dapat kebal terhadap virus-virus mematikan di dalam tubuhnya. Namun, sebuah penelitian baru tentang gen telah menemukan titik terang menyangkut masalah tersebut.
Profesor Lin Fa Wang, ahli penyakit menular dari Duke NUS Graduate Medical School di Singapura, yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa hasil penelitian menjelaskan bagaimana hewan mamalia itu bisa bebas dari penyakit dan dapat hidup lebih lama dari pada hewan mamalia lain yang seukuran, seperti tikus.
"Kami tidak mengatakan kelelawar tidak pernah sakit atau pernah terinfeksi. Yang kami katakan adalah kelelawar dapat mengatasi infeksi jauh lebih baik daripada binatang lain," kata Lin Fa Wang, seperti dilansir Reuters.
Inilah Gen Pembuat Kebal
a menambahkan, yang terjadi pada kedua kelelawar itu adalah munculnya gen yang dikenal dengan nama cytokine storm, gen ini dapat memicu reaksi terhadap kekebalan ekstrem pada infeksi yang berpotensi fatal bagi kelelawar.
"Gen cytokine storm ini yang pada akhirnya membunuh virus-virus yang berada di dalam tubuhnya. Kita pun dapat belajar merancang obat untuk manusia dari gen tersebut untuk meminimalkan kerusakan akibat dari infeksi virus," ujarnya.
Penelitian yang melibatkan peneliti-peneliti dari China, Denmark, Australia dan Amerika Serikat, ini juga menemukan bahwa gen yang memberikan sistem kekebalan tubuh pada kelelawar adalah gen yang sama yang membuat kelelawar memiliki kemampuan untuk terbang.
"Apa yang kami temukan adalah salah satu gen yang berkembang sangat cepat dalam memperbaiki kerusakan DNA. Ini masuk akal, karena ketika terbang metabolisme akan naik dan menghasilkan radikal bebas untuk menghadang virus-virus," tambah Lin Fa Wang.
Lin Fa Wang menegaskan bahwa manusia bisa belajar dari kelelawar yang telah berevolusi untuk menghindari penyakit dan dapat hidup sangat panjang.
"Dengan menggunakan teknik modern, kami dapat merancang obat baru untuk memperlambat proses penuaan, mengobati kanker dan melawan infeksi," kata Lin Fa Wang.
Ikan Ini Bisa Memanjat Dengan Mulut
Ikan ini bernama Gobi Nopoli Rock Climbing atau Sicyopterus stimpsoni. Para peneliti baru-baru ini mengumumkan hasil temuannya di Hawaii, Amerika Serikat. Ikan kecil ini diketahui mampu memanjat air terjun setinggi 100 meter dengan hanya menggunakan mulutnya.
Menurut Richard Blob, Peneliti Evolusi Biomechanist dari Clemson University di South Carolina, ikan yang dapat tumbuh sepanjang 18 cm ini menggunakan kekuatan rahang untuk menempelkan mulutnya ke permukaan batu untuk mengikis makanan.
"Selain untuk makan, mulutnya digunakan juga untuk mendaki. Ini adalah salah satu bentuk evolusi perilaku dari seekor hewan saat mencari makanan," kata Blob.
Untuk membuktikan apakah ikan ini benar mendaki, para peneliti menangkap ikan Gobi Nopoli Rock Climbing dan menaruhnya di dalam akuarium. Mereka pun merekam kekuatan rahang ikan Gobi saat menempelkan mulutnya di sisi akurium dan memanjatnya untuk meraih makanan.
"Perilaku ini belum jelas tujuannya, apakah kegiatan makannya disesuaikan untuk mendaki, atau sebaliknya," tambah Blob lagi.
Saat ini para peneliti sedang mengumpulkan spesies ikan Gobi lain yang berasal dari Karibia untuk mengetahui urutan dari evolusi perilaku ekstrim ikan ini. Hasil dari penelitian ini telah dipublikasikan pada Jurnal Online Plus One pada tanggal 4 Januari lalu.
Omong-omong soal ikan yang bisa menghisap dan menempelkan mulutnya, kok terdengar seperti ikan sapu-sapu, ya? :-)
viva
Inilah Penampakan Lokasi Dasar Laut Terdalam
11 kilometer merupakan penunjuk betapa dalamnya Challenger Deep. Seandainya gunung tertinggi di dunia, Mt. Everest dipindahkan ke dasar ini maka akan tenggelam. Gunung tertinggi itu hanya 8,8 kilometer. Masih tersisa 2,2 kilometer yang ditutupi air laut. Sudah bisa membayangkan betapa dalamnya, kan?
Challenger Deep pertama kali dijelajahi tanggal 23 Januari 1960 saat kapal selam Bathyscaphe Trieste yang diawaki Jacques Picard dan Letnat Don Walsh meluncur ke bawahnya. Mereka membutuhkan waktu 5 jam sebelum akhirnya mencapai dasar. Tekanan yang begitu hebat dan persediaan oksigen hanya memberi waktu 20 menit bagi Picard dan Walsh bertahan di dasar.
Di tahun 1995, Jepang mengirimkan Kaiko, robot penyelidik lautan yang menjadi rekor pencapaian sebuah mesin tak berawak ke dasar Challenger Deep. Kaiko menjadi pioner untuk ekspedisi robot di tahun-tahun selanjutnya.
Rekor terakhir yang dicatat adalah aksi James Cameron, seorang sutradara asal Kanada yang berhasil menyelam solo dalam kapal selam mini Deepsea Challenger pada 26 Maret 2012. Kemajuan teknologi membuat perjalanan Cameron jauh lebih cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam hingga dasar palung.
Sumber:
tellmewhyfacts
Inilah 5 Kamar Hotel Paling Mahal di Dunia
THE PRESIDENTIAL SUITE DI HOTEL “CALA DI VOLPE”, COSTA SMERALDA, SARDINIA
THE PENTHOUSE PRESTIGE APARTMENT DI HOTEL “MARTINEZ”, CANNES, PERANCIS
THE TY WARNER PENTHOUSE DI HOTEL “FOUR SEASONS”, NEW YORK
HUGH HEFNER SKY VILLA DI HOTEL “PALMS”, LAS VEGAS
THE ROYAL PENTHOUSE DI HOTEL “PRESIDENT WILSON”, GENEVA, SWISS