Fans Harry Potter Ancam Burung Hantu
New Delhi - Sebuah kelompok satwa liar di India mengatakan bahwa fans berat Harry Potter di negara itu secara serius telah mengancam populasi dari burung hantu India, sebagai tuntutan untuk menambah aksesori sihir seperti dalam cerita.
Hedwig, burung hantu salju berwarna putih milik Harry Potter merupakan utusan terpercaya di seluruh buku dan seri film Harry Potter.
Namun hal ini malah disalahgunakan oleh kelompok-kelompok hewan dan politisi untuk mendorong perdagangan burung hantu India, karena sebagai fans, mereka melihatnya pada setiap aspek yang ada seperti pahlawan penyihir muda mereka.
Sebuah laporan yang dirilis minggu ini di New Delhi oleh kelompok satwa liar ,Traffic-India, telah menemukan bahwa 15 dari 30 spesies burung hantu asli negara itu habis terjual di pasar.
Mereka juga menyalahkan permintaan pada beberapa bagian burung hantu untuk ritual kuno yang mendorong perdagangan ilegal.
Salah satu praktek kuno itu dengan pencampuran tanah dan jumbai telinga burung hantu lalu digabung dengan biji dan susu, ini di pakai untuk menghipnotis, caranya dengan menyemprotkan jadi bubuk kering di kepala seseorang.
Penulis laporan, Abrar Ahmed, mengatakan bahwa penelitian itu dipicu ketika seorang teman memintanya untuk mendapatkan burung hantu untuk anaknya di pesta ulang tahun yang bertema Harry Potter.
"Meskipun Hedwig menghabiskan banyak waktunya dalam sangkar burung di kamar Harry, burung hantu nyata tidak membuat hewan peliharaan yang baik karena mereka perlu ruang untuk terbang dan berburu untuk makanan," kata Ahmed.
Selain Harry Potter, tampaknya ada daya tarik yang aneh termasuk di kalangan kelas menengah perkotaan yang memberikan anak-anak mereka piaraan burung hantu," kata Menteri Lingkungan Hidup India, Jairam Ramesh.
Praktisi Tradisional di India, memang dikenal secara lokal sebagai paranormal, yang memakai tulang burung hantu, bulu, cakar dan organ, serta darah burung dan air mata, untuk upacara ritual.(abi)
Kronologi Letusan Dahsyat Merapi, Jumat Dini Hari
Dari arah lereng, terdengar gemuruh sangat keras. Diduga suara itu berasal dari guguran material vulkanik. Dari situ bisa dibilang kalau saat itu Merapi sedang meletus lagi.
Temuan Arkeolog Malaysia Bisa Ubah Sejarah Indonesia
“Berdasarkan penemuan itu, kita harus mengulang sejarah, sebab selama 2000 tahun sejarah mengklaim dominasi Indonesia, kerajaan Sri WIjaya dan Majapahit. Juga untuk Thailand dan Vietnam, tapi dengan ini kini semuanya bisa saja berubah,” kata Profesor Stephen James Oppenheimer, seperti yang dilansir dari Bernama, Senin, (05/07) kemarin.
Ya Ampun.... Mantan Dosen Unair jadi Pengamen...
Anda pasti kaget denger yang satu ini... Pak Sutari ini dulu pada tahun 50-an menjadi Dosen Sastra dan hingga kini masih menguasai 3 bahasa! Yaitu Inggris, Jerman dan Belanda bro!
Mohon dukungannya sobat dan silahkan datang ke thread ini untuk membantunya. Silahkan anda copy paste artikel ini jika memang ingin menyebarkan informasi ini, terima kasih.
Wauw.... ini dia beberapa konsep Mengagumkan Mobil Masa Depan!
Wah sobat kebetulan banget saya nemuin sesuatu yang menarik dari Internet barusan, yaitu tentang konsep bentuk mobil masa depan. Ya, bentuk mobil masa depan tampaknya sudah mulai dipertimbangkan saat ini oleh beberapa Perusahaan besar pembuat mobil-mobil berkualitas di Dunia. Saya pribadi bisa bilang bentuk-bentuk mobil ini terbilang lucu tapi tampaknya juga efektif, penasaran? Cekidot ajah brow...
Makin Halus Abu Vulkanik, Makin Bahaya
Sejarah Tentang Penemuan Lambang Burung Garuda
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.Dia lah Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak.
Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin.
Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.
Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
source: http://halpalingunik.blogspot.com/2010/11/penemu-lambang-garuda.html
Kisah Seekor Kadal Yang Terjepit Selama 10 Tahun
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun?
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya …. astaga!!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.
source: http://www.i-dus.com/2010/11/kisah-seekor-kadal-yang-terjepit-selama.html
Merapi "Ngamuk" Lagi, 12 Orang Tewas Kena Wedhus Gembel
2. Sugirah, Cangkringan
3. Sudarjo, Cangkringan
4. Karyo Pawiro, Barak Kepuharjo
5. Indah Indrawati, Pakem
6. Indah Indrawati, Pakem
7. Sutini, Pakem
8. Nur Hayati, Sardono Harjo
8. Wanda Noviita Putri, Pakem
9. Subari, Cangkringan
10. Ade Surya, Cangkringan
11. Maximus, Ngaglik
12. Riska Ahadiyah, Cangkringan
13. Viga, Cangkringan
14. Paro Pawiro, Ngemplak
15. Sumpono, Kepuharjo
16. Niti Sutrisno, Pakem
17. Priska, Cangkringan
18. Endah, Cangkringan
19. Sumpana, Cangkringan
20. Rohmat, Cangkringan
21. Siti Lestari, Kepuharjo
22. Genduk Budi, Pakem
23. Saimin
24. Surip
25. Hendri
26. Mr X (12 tahun)
27. Mr X (55 tahun)
28. Mr X (3 tahun)
29. Mr X (3 tahun)
30. Mr X (3 tahun)
VisLAB melakukan uji coba mobil tanpa pengemudi dari Itali ke Cina
Ternyata Indonesia dijajah 3,5 abad hanya karena sebuah buku
ini Bukunya |
Sebagian gambar Kekayaan Alam Indonesia yang Diincar Penjajah |