Latest News

Satu-Satunya di Dunia, Anggrek yang Mekar Hanya Malam Hari

Kamis, 22 Desember 2011 , Posted by beye at 21.45

Anggrek nocturnal, yang hanya mekar ketika gelap malam tiba, ditemukan di sebuah pulau tropis di Pasifik Selatan. Perilaku spesies anggrek yang nyeleneh itu adalah hal baru di dunia anggrek.


Spesies baru bunga yang mekar di malam hari itu, Bulbophyllum nocturnum, telah selesai dideskripsikan oleh para ilmuwan dari Royal Botanic Gardens, Kew, di Inggris, dan Center for Biodiversity Naturalis di Belanda. Peneliti Belanda Ed de Vogel mengumpulkan spesimen tumbuhan misterius dari sebuah lokasi penebangan kayu ketika melakukan kerja lapangan di New Britain, sebuah pulau vulkanis besar di Papua Nugini.


Namun kebiasaan anggrek itu mekar di malam hari belum diketahui hingga baru-baru ini. De Vogel dan koleganya menanam kembali tumbuhan itu setibanya di Belanda, dan anggrek itu tumbuh subur dalam rumah kaca. Ketika salah satu tanaman mengeluarkan kuntum, para ilmuwan menantikan kapan anggrek langka dan aneh dari genus Bulbophyllum itu mekar.


Mereka kecewa ketika keeseokan harinya kuntum itu kering dan layu tanpa mekar. Akhirnya de Vogel membawa tanaman itu pulang. Dua jam sebelum tengah malam, sekuntum bunga mulai mekar, memunculkan bunga yang belum pernah dilihat ilmuwan sebelumnya.


Observasi selanjutnya mengungkap bahwa bunga lain ikut mekar pada pukul 10 malam dan keesokan harinya, sekitar 12 jam setelah mekar, bunga layu.


Spesies tanaman lain yang juga mekar di malam hari adalah bunga bangkai, namun bunga yang mengeluarkan bau daging busuk itu tetap mekar selama sehari. Tanaman lain, seperti kaktus ratu malam (Selenicereus grandiflorus) dan pohon Oroxylum indicum juga mekar di malam hari dan menguncup kembali pada dini hari.


Meski demikian, Bulbophyllum nocturnum adalah satu-satunya anggrek yang mekar di malam hari dan menutup kembali ketika siang tiba. Belum diketahui mengapa tumbuhan itu berbunga di waktu malam. “Mungkin ada lalat yang mencari makan di malam hari menyerbuki anggrek itu,” kata peneliti.
Sumber : tempo.com

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar disini...

Get paid To Promote at any Location
Related Posts with Thumbnails