Facebook Open Graph
Minggu, 02 Mei 2010
, Posted by beye at 20.01
Facebook Open Graph diluncurkan saat konferensi f8 di San Francisco oleh Mark Zuckerberg. Dengan fitur baru ini setiap web bisa memasang tombol "Like" seperti dalam Facebook. Zuckerberg bahkan berani menyatakan bahwa akan ada lebih dari 1 miliar halaman web yang akan memakai tombol "Like" ini dalam 24 jam sejam peluncurannya.
Saat ini Facebook Open Graph memang mulai banyak diimplementasikan di berbagai situs, namun demikian fitur ini bukannya tanpa kontroversi. Beberapa pihak menyatakan kekhawatirannya bahwa fitur ini akan menjadikan Facebook sebagai 'penguasa' web dan mampu mengontrol serta mengetahui kegiatan seseorang di web jika dia memiliki akun Facebook. Jika data ini diberikan kepada pihak ketiga, maka profil pengguna Facebook bisa digunakan sebagai sarana marketing tanpa sepengetahuan pengguna yang bersangkutan. Beberapa pegawai Google bahkan telah menghapus akun mereka dari Facebook karena ketidaksetujuan atas penerapan fitur ini.
Sementara di pihak lain, termasuk Facebook, menyatakan bahwa sistem ini terbuka dan opsional. Setiap orang memiliki keleluasaan mengatur preferensi profil mereka yang akan dibagikan ke pihak / situs lain. Selain itu, dengan fitur ini orang juga akan makin mudah mengetahui situs-situs favorit dan aman dikunjungi.
Hingga saat ini belum ada tindakan hukum yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menentang adanya fitur ini. Pihak berwenang Amerika Serikat juga belum bereaksi dan melakukan investigasi, seperti halnya penyelidikan yang dilakukan pada Google Buzz beberapa waktu lalu.
Saat ini Facebook Open Graph memang mulai banyak diimplementasikan di berbagai situs, namun demikian fitur ini bukannya tanpa kontroversi. Beberapa pihak menyatakan kekhawatirannya bahwa fitur ini akan menjadikan Facebook sebagai 'penguasa' web dan mampu mengontrol serta mengetahui kegiatan seseorang di web jika dia memiliki akun Facebook. Jika data ini diberikan kepada pihak ketiga, maka profil pengguna Facebook bisa digunakan sebagai sarana marketing tanpa sepengetahuan pengguna yang bersangkutan. Beberapa pegawai Google bahkan telah menghapus akun mereka dari Facebook karena ketidaksetujuan atas penerapan fitur ini.
Sementara di pihak lain, termasuk Facebook, menyatakan bahwa sistem ini terbuka dan opsional. Setiap orang memiliki keleluasaan mengatur preferensi profil mereka yang akan dibagikan ke pihak / situs lain. Selain itu, dengan fitur ini orang juga akan makin mudah mengetahui situs-situs favorit dan aman dikunjungi.
Hingga saat ini belum ada tindakan hukum yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menentang adanya fitur ini. Pihak berwenang Amerika Serikat juga belum bereaksi dan melakukan investigasi, seperti halnya penyelidikan yang dilakukan pada Google Buzz beberapa waktu lalu.
Currently have 0 komentar: