Konspirasi Dibalik Pembunuhan Benazir Bhutto
Senin, 04 Oktober 2010
, Posted by beye at 22.08
Foto Teakhir Benazir Bhutto |
Bahkan Dia pernah tercatat di New Guinness Book Record 1996, Benazir dinobatkan sebagai ''The world most popular politician'' (politikus paling populer dunia). Benazir adalah perdana menteri perempuan pertama di dunia Islam era modern, sekalipun mayoritas ulama Pakistan masih mengharamkan kepemimpinan perempuan.
Banyaknya argumen dibalik khasus pembunuhan Benazir Bhutto dan Terdapat banyak kemungkinan motif pembunuhan tersebut karena negeri itu memiliki banyak badan intelijen, puluhan kelompok garis keras, ratusan suku, serta pihak militer yang menjangkau setiap sudut kehidupan warga Pakistan.
Saya sangat ingin tahu, apa sebenarnya yang terjadi dari pembunuhan tokoh politik sepertiBenazir Bhutto siapa pelaku dan siapa otak dibalik pembunuhan tersebut.Dari beberapa sumber yang telah saya baca ada salah satu titik terang tentang pelaku pembunuhan dari Benazir Bhutto yaitu dari Televisi Pakistan, yang menayangkan gambar dua orang yang dianggap sebagai pelaku pembunuh Benazir Bhutto. Gambar tersebut diambil saat Benazir Bhutto tengah melakukan orasi dan kampanye pemilihan perdana mentri.
Salah satu dari dua gambar orang laki-laki yang berada tepat di tengah pendukung Benazir Bhutto itu kelihatan duduk-duduk. Dia seorang pemuda, berkaca mata hitam, dengan memakai baju putih dan setelan jas hitam. Sementara disamping pemuda ini, seseorang memakai surban warna putih dikenakan dikepalanya.
Televisi DAWN, Pakistan, melaporkan bahwa dua laki-laki inilah pembunuh Benazir Bhutto.
Para pejabat Pakistan mengatakan bahwa, sebelum terjadi ledakan bom, tiga peluru mengarah kepadanya dan tepat mengenai Bhutto.
Berikut ini foto dua pemuda diambil dari TV DAWN Pakistan, yang disinyalir sebagai pembunuh Benazir Bhutto
Dilihat dari gambar diatas, terlihat sangat jelas bahwa pembunuh yang memakai kacamata hitam sedang mengacungkan senjatanya ke arah Benazir Bhutto dengan Jarak pria itu dari Bhutto sekitar 10 kaki dan berdiri di sebelah kiri kendaraan yang ditumpangi Bhutto. Saat wajah Bhutto berpaling kearahnya, pria itu langsung mengarahkan senjata. Pihak berwenang menyatakan tiga tembakan ditembakkan ke Bhutto sebelum pembom bunuh diri meledakkan bom.ini ada video yang saya dapat dari www.youtube.com
Video tersebut diambil pada saat peristiwa penembakan yang menimpa Benazir Bhutto
Video tersebut diambil pada saat peristiwa penembakan yang menimpa Benazir Bhutto
Video
Disini juga ada link yang menujukan gambar2 setelah terjadinya peristiwa tersebut.Maaf apabila gambar2 tersebut sebenarnya terlalu ekstrime utk ditampilkan apabila anda tidak suka saya sarankan utk tidak melihat..
Foto
Disini juga ada link yang menujukan gambar2 setelah terjadinya peristiwa tersebut.Maaf apabila gambar2 tersebut sebenarnya terlalu ekstrime utk ditampilkan apabila anda tidak suka saya sarankan utk tidak melihat..
Foto
Apa sebenarnya yang menjadi latarbelang pembunuhan Benazir Bhutto?
Banyak yang mempertanyakan siapa dan apa latarbelakang dari kematian PM Pakistan Benazir Bhutto, dan siapa pembunuhnya.apakah Intelijen, gerakan militan Islam, kelompok etnis atau fraksi militer? Semua bisa punya motif.
Pemerinah Pakistan langsung menuduh Al-Qaedah sebagai dalang dibalik pembunuhan Benazir Bhutto,dan tidak lama setelah peristiwa itu terjadi Al Qaeda sendiri mengakui bahwa merekalah dalang dibalik peristiwa pembunuhan Benazir Bhutto, ini adalah kutipanya dari juru bicara Al Qaeda :
"Berangkat dari kewajiban kami untuk memberikan penjelasan dan menyingkirkan keraguan, kami dari organisasi Jihad Al-Qa'idah menegaskan bahwa kami berlepas diri dari pembunuhan terhadap kaum muslimin tanpa alasan yang benar di mana saja. Apalagi terhadap orang-orang yang mengerjakan sholat di rumah-rumah Allah. Dan bahwa kami tidak memiliki hubungan sama sekali dengan peledakan yang terjadi beberapa hari yang lalu di sebuah masjid "Jihar Shada" di kota Peshawar, kami tidak memerintahkannya dan kami tidak ridlo dengannya.
Dan kami tegaskan lagi bahwa kami menghindari target-target kami yang berada di masjid-masjid dan di tempat-tempat yang dipenuhi dengan kaum muslimin, dan kami melarang melakukannya. Hal itu untuk menjaga darah kaum muslimin dan sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian masjid. Berapa banyak target-target kami yang syah secara syar'i namun kami tinggalkan dan kami urungkan dalam rangka menjaga kesucian ini.
Inilah cara-cara yang kami tempuh di setiap tempat. Kami nasehatkan kepada mujahidin di setiap tempat di Pakistan agar memperhatikan hal ini. Dan hanya Allah-lah pelindung orang-orang beriman. dan Segala Puji bagi Allah, Rabb semesta Alam. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarganya dan para shahabatnya."
Begitulah ujar juru bicara Al Qaeda Mustafa Abu Al-Yazid dalam sebuah perbincangan via telfon dengan Adnkronos International (AKI) dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.Kata-kata tersebut ia ucapkan dalam bahasa Inggris yang terbata-bata. Al Yazid adalah komandan utama Al Qaeda.
Saya juga mendapatkan kutipan rekaman pada saat mereka merencanakan pembunuhan tersebut,Harian The Sun menyebut seseorang itu sebagai Mr Cleric. Inilah rekaman pembicaraan via telepon antara keduanya yang diperoleh pemerintah Pakistan seperti dilansir dari The Sun, antara Mehsud dan Mr.Cleric :
Mr Cleric : Assalamualaikum
Mehsud : Walaikum Salam
Mr Cleric : Bagaimana kabarmu?
Mehsud : Baik.
Mr Cleric : Selamat. Saya tiba malam ini.
Mehsud : Selamat juga buatmu.
Mr Cleric : Saat itu ada 3 orang kita di sana.
Mehsud : Siapa mereka?
Mr Cleric : Mereka Saeed, yang kedua Badarwala Bilal, dan ada juga Ikramullah di sana.
Mehsud : 3 Orang itu yang melakukannya?
Mr Cleric : Yang melakukan Bilal dan Ikramullah.
Mehsud : Jadi selamat lagi buatmu.
Mr Cleric : Anda di mana? Saya ingin bertemu.
Mehsud : Saya di Makin. Datanglah ke rumah Anwar Shah.
Mr Cleric : Baik, saya datang.
Mehsud : Jangan beritahu keluarga mereka nanti.
Mr Cleric : Baiklah.
Mehsud : Ini adalah pekerjaan yang spektakuler. Mereka benar-benar anak-anak muda pemberani karena berani membunuhnya.
Mr Cleric : Alhamdulillah. Saya akan beri tahu detilnya saat saya tiba.
Mehsud : Baik, akan saya tunggu Anda. Sekali lagi, selamat.
Mr Cleric : Selamat juga.
Mehsud : Butuh sesuatu?
Mr Cleric : Terimakasih banyak.
Mehsud : Assalamualaikum
Mr Cleric : Walaikum salam
Kata-kata Mehsud, "Mereka benar-benar anak-anak muda pemberani karena berani membunuhnya," adalah kata-kata yang membuat pemerintah Pakistan yakin, pria berjenggot dan berambut panjang itu terlibat dalam pembunuhan Bhutto, dan siapa Mehsud itu, Mehsud dengan nama lengkap Baitullah Mehsud adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap pembunuhan politisi Benazir Bhutto. Dugaan itu menguat dengan adanya rekaman diatas, pembicaraan antara Mehsud dengan seseorang yang diduga anggota teroris.
Tapi dengan adanya pengakuan dari Al qaeda, bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian Benazir Bhutto tidak menyebabkan khasus ini berakhir begitu saja, bahkan ada keterangan yang di ungkapkan oleh Mantan pejabat dinas intelijen Pakistan, Hamid Gul, meyakini bahwa perusahaan kontraktor keamanan swasta AS, Blackwater, yang kini telah berganti nama menjadi Xe Services, terlibat dalam pembunuhan mantan perdana menteri Pakistan, Benazir Bhutto pada akhir tahun 2007 lalu, atas permintaan dari mantan presiden AS, George W. Bush
Kepada saluran televisi Al Jazeera, Hamid Gul mengatakan: "Kami tidak membutuhkan bukti-bukti dalam hal ini."
Ia mengkritik mantan direktur intelijen dan Pervez Musharraf, mantan Presiden Pakistan, yang menjalin kerjasama dengan AS. Ia mengatakan bahwa persekutuan tersebut merupakan sebuah kesalahan fatal.
Dia menambahkan, "Saya selalu mengatakan kepada Musharraf bahwa menyerah bukanlah sebuah pilihan. Dan saya rasa AS tidak bisa melakukan apapun jika Pakistan menolak bekerjasama dengan mereka."
Bahkan ada satu lagi pejabat penting yang memberikan pernyataan tentang pembunuhan Benazir Bhutto yaitu Mantan kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Purnawirawan Mirza Aslam Beg, tahun lalu mengatakan bahwa perusahaan kontraktor keamanan AS, Blackwater, terlibat langsung dalam pembunuhan mantan perdana menteri Pakistan, Benazir Bhutto, dan juga mantan perdana menteri Libanon, Rafik Hariri.
Kepada harian Arab Saudi, Al Watan, Jenderal Beg mengatakan bahwa presiden Pakistan terdahulu, Pervez Musharraf, telah memberikan lampu hijau kepada Blackwater untuk melancarkan operasi teroris di Islamabad, Rawalpindi, Peshawar dan Quetta.
Jenderal Beg, yang menjabat kepala staf dalam periode pertama pemerintahan Benazir Bhutto, mengatakan bahwa para pejabat AS selalu merahasiakan kehadiran Blackwater di Pakistan karena khawatir jika sampai kedutaan AS mendapatkan serangan balasan.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Pakistan, Beg mengklaim bahwa AS telah menghabisi Benazir Bhutto.
Menurut Beg, mantan perdana menteri Pakistan tersebut dibunuh melalui konspirasi internasional karena memutuskan untuk mundur dari kesepakatan, dimana dia kembali ke Pakistan setelah sembilan tahun berada di pengasingan.
Dan dikarenkan pernyataan dari mantan pejabat penting tersebut dimedia maka pada tanggal 2 September 2009 lalu, duta besar AS untuk Islamabad, Anne W. Patterson, mengintervensi salah satu media cetak terbesar Pakitan, The News International, dan memaksa media tersebut membatalkan dimuatnya artikel tulisan Dr. Shireen Mazari yang sudah tersimpan selama sepuluh tahun. Artikel tersebut sedianya dimuat pada tanggal 3 September, dalam artikel tersebut, Mazari, mantan direktur Institut Studi Strategis Islamabad, membongkar cerita mengenai kehadiran Blackwater/Xe di Pakistan.
Karena tekanan AS, manajemen The News International mengabaikan tokoh akademisi dan jurnalis terkemuka Pakistan tersebut. Mazari kemudian bergabung sebagai editor harian The Nation yang lebih independen.
Sebenarnya melihat banyaknya prasangka dan pengakuan itu sendiri, tetap saja masih banyak kejanggalan dibalik misteri pembunuhan Benazir Bhutto,terlihat sekali adanya konspirasi besar dibalik pembunuhan tersebut, dan laporan PBB sebelumnya mengkritik pemerintah pada waktu itu karena gagal melindunginya walaupun telah mengetahui adanya bahaya yang mengancam.
Sebuah laporan investigasi PBB yang dirilis di New York Kamis (15/4) mengatakan bahwa kematian Bhutto karena tembakan pistol dan serangan bunuh bom diri pada tanggal 27 Desember 2007 selama kampanye pemilihan sebenarnya dapat dicegah jika pemerintah mantan penguasa militer Pervez Musharraf mau menempatkan langkah-langkah keamanan yang memadai.bahkan Laporan PBB 65-halaman menemukan bahwa pemerintah federal dan pemerintah daerah di propinsi Punjab gagal mengambil tindakan yang diperlukan untuk menanggapi 'keadaan yang luar biasa, resiko keamanan tingkat tinggi' yang dihadapi Bhutto.
PBB sendiri awalnya pada bulan maret akan merilis laporan penyelidikan yang dilakukan oleh Tim penyidik, akan tetapi presiden Pakistan Asif Ali Zardari meminta kepada PBB untuk menunda rilis laporan tentang pembunuhan istrinya,
Namun pihak Bhutto berulang kali mengisyaratkan bahwa Musharraf atau sekutu-sekutunya adalah yang terlibat dalam pembunuhan itu dan meminta PBB melakukan penyelidikan, dengan demikian diharapkan seluruh kebenaran akan terungkap.
"Berangkat dari kewajiban kami untuk memberikan penjelasan dan menyingkirkan keraguan, kami dari organisasi Jihad Al-Qa'idah menegaskan bahwa kami berlepas diri dari pembunuhan terhadap kaum muslimin tanpa alasan yang benar di mana saja. Apalagi terhadap orang-orang yang mengerjakan sholat di rumah-rumah Allah. Dan bahwa kami tidak memiliki hubungan sama sekali dengan peledakan yang terjadi beberapa hari yang lalu di sebuah masjid "Jihar Shada" di kota Peshawar, kami tidak memerintahkannya dan kami tidak ridlo dengannya.
Dan kami tegaskan lagi bahwa kami menghindari target-target kami yang berada di masjid-masjid dan di tempat-tempat yang dipenuhi dengan kaum muslimin, dan kami melarang melakukannya. Hal itu untuk menjaga darah kaum muslimin dan sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian masjid. Berapa banyak target-target kami yang syah secara syar'i namun kami tinggalkan dan kami urungkan dalam rangka menjaga kesucian ini.
Inilah cara-cara yang kami tempuh di setiap tempat. Kami nasehatkan kepada mujahidin di setiap tempat di Pakistan agar memperhatikan hal ini. Dan hanya Allah-lah pelindung orang-orang beriman. dan Segala Puji bagi Allah, Rabb semesta Alam. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarganya dan para shahabatnya."
Begitulah ujar juru bicara Al Qaeda Mustafa Abu Al-Yazid dalam sebuah perbincangan via telfon dengan Adnkronos International (AKI) dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.Kata-kata tersebut ia ucapkan dalam bahasa Inggris yang terbata-bata. Al Yazid adalah komandan utama Al Qaeda.
Saya juga mendapatkan kutipan rekaman pada saat mereka merencanakan pembunuhan tersebut,Harian The Sun menyebut seseorang itu sebagai Mr Cleric. Inilah rekaman pembicaraan via telepon antara keduanya yang diperoleh pemerintah Pakistan seperti dilansir dari The Sun, antara Mehsud dan Mr.Cleric :
Mr Cleric : Assalamualaikum
Mehsud : Walaikum Salam
Mr Cleric : Bagaimana kabarmu?
Mehsud : Baik.
Mr Cleric : Selamat. Saya tiba malam ini.
Mehsud : Selamat juga buatmu.
Mr Cleric : Saat itu ada 3 orang kita di sana.
Mehsud : Siapa mereka?
Mr Cleric : Mereka Saeed, yang kedua Badarwala Bilal, dan ada juga Ikramullah di sana.
Mehsud : 3 Orang itu yang melakukannya?
Mr Cleric : Yang melakukan Bilal dan Ikramullah.
Mehsud : Jadi selamat lagi buatmu.
Mr Cleric : Anda di mana? Saya ingin bertemu.
Mehsud : Saya di Makin. Datanglah ke rumah Anwar Shah.
Mr Cleric : Baik, saya datang.
Mehsud : Jangan beritahu keluarga mereka nanti.
Mr Cleric : Baiklah.
Mehsud : Ini adalah pekerjaan yang spektakuler. Mereka benar-benar anak-anak muda pemberani karena berani membunuhnya.
Mr Cleric : Alhamdulillah. Saya akan beri tahu detilnya saat saya tiba.
Mehsud : Baik, akan saya tunggu Anda. Sekali lagi, selamat.
Mr Cleric : Selamat juga.
Mehsud : Butuh sesuatu?
Mr Cleric : Terimakasih banyak.
Mehsud : Assalamualaikum
Mr Cleric : Walaikum salam
Kata-kata Mehsud, "Mereka benar-benar anak-anak muda pemberani karena berani membunuhnya," adalah kata-kata yang membuat pemerintah Pakistan yakin, pria berjenggot dan berambut panjang itu terlibat dalam pembunuhan Bhutto, dan siapa Mehsud itu, Mehsud dengan nama lengkap Baitullah Mehsud adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap pembunuhan politisi Benazir Bhutto. Dugaan itu menguat dengan adanya rekaman diatas, pembicaraan antara Mehsud dengan seseorang yang diduga anggota teroris.
Tapi dengan adanya pengakuan dari Al qaeda, bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian Benazir Bhutto tidak menyebabkan khasus ini berakhir begitu saja, bahkan ada keterangan yang di ungkapkan oleh Mantan pejabat dinas intelijen Pakistan, Hamid Gul, meyakini bahwa perusahaan kontraktor keamanan swasta AS, Blackwater, yang kini telah berganti nama menjadi Xe Services, terlibat dalam pembunuhan mantan perdana menteri Pakistan, Benazir Bhutto pada akhir tahun 2007 lalu, atas permintaan dari mantan presiden AS, George W. Bush
Kepada saluran televisi Al Jazeera, Hamid Gul mengatakan: "Kami tidak membutuhkan bukti-bukti dalam hal ini."
Ia mengkritik mantan direktur intelijen dan Pervez Musharraf, mantan Presiden Pakistan, yang menjalin kerjasama dengan AS. Ia mengatakan bahwa persekutuan tersebut merupakan sebuah kesalahan fatal.
Dia menambahkan, "Saya selalu mengatakan kepada Musharraf bahwa menyerah bukanlah sebuah pilihan. Dan saya rasa AS tidak bisa melakukan apapun jika Pakistan menolak bekerjasama dengan mereka."
Bahkan ada satu lagi pejabat penting yang memberikan pernyataan tentang pembunuhan Benazir Bhutto yaitu Mantan kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Purnawirawan Mirza Aslam Beg, tahun lalu mengatakan bahwa perusahaan kontraktor keamanan AS, Blackwater, terlibat langsung dalam pembunuhan mantan perdana menteri Pakistan, Benazir Bhutto, dan juga mantan perdana menteri Libanon, Rafik Hariri.
Kepada harian Arab Saudi, Al Watan, Jenderal Beg mengatakan bahwa presiden Pakistan terdahulu, Pervez Musharraf, telah memberikan lampu hijau kepada Blackwater untuk melancarkan operasi teroris di Islamabad, Rawalpindi, Peshawar dan Quetta.
Jenderal Beg, yang menjabat kepala staf dalam periode pertama pemerintahan Benazir Bhutto, mengatakan bahwa para pejabat AS selalu merahasiakan kehadiran Blackwater di Pakistan karena khawatir jika sampai kedutaan AS mendapatkan serangan balasan.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Pakistan, Beg mengklaim bahwa AS telah menghabisi Benazir Bhutto.
Menurut Beg, mantan perdana menteri Pakistan tersebut dibunuh melalui konspirasi internasional karena memutuskan untuk mundur dari kesepakatan, dimana dia kembali ke Pakistan setelah sembilan tahun berada di pengasingan.
Dan dikarenkan pernyataan dari mantan pejabat penting tersebut dimedia maka pada tanggal 2 September 2009 lalu, duta besar AS untuk Islamabad, Anne W. Patterson, mengintervensi salah satu media cetak terbesar Pakitan, The News International, dan memaksa media tersebut membatalkan dimuatnya artikel tulisan Dr. Shireen Mazari yang sudah tersimpan selama sepuluh tahun. Artikel tersebut sedianya dimuat pada tanggal 3 September, dalam artikel tersebut, Mazari, mantan direktur Institut Studi Strategis Islamabad, membongkar cerita mengenai kehadiran Blackwater/Xe di Pakistan.
Karena tekanan AS, manajemen The News International mengabaikan tokoh akademisi dan jurnalis terkemuka Pakistan tersebut. Mazari kemudian bergabung sebagai editor harian The Nation yang lebih independen.
Sebenarnya melihat banyaknya prasangka dan pengakuan itu sendiri, tetap saja masih banyak kejanggalan dibalik misteri pembunuhan Benazir Bhutto,terlihat sekali adanya konspirasi besar dibalik pembunuhan tersebut, dan laporan PBB sebelumnya mengkritik pemerintah pada waktu itu karena gagal melindunginya walaupun telah mengetahui adanya bahaya yang mengancam.
Sebuah laporan investigasi PBB yang dirilis di New York Kamis (15/4) mengatakan bahwa kematian Bhutto karena tembakan pistol dan serangan bunuh bom diri pada tanggal 27 Desember 2007 selama kampanye pemilihan sebenarnya dapat dicegah jika pemerintah mantan penguasa militer Pervez Musharraf mau menempatkan langkah-langkah keamanan yang memadai.bahkan Laporan PBB 65-halaman menemukan bahwa pemerintah federal dan pemerintah daerah di propinsi Punjab gagal mengambil tindakan yang diperlukan untuk menanggapi 'keadaan yang luar biasa, resiko keamanan tingkat tinggi' yang dihadapi Bhutto.
PBB sendiri awalnya pada bulan maret akan merilis laporan penyelidikan yang dilakukan oleh Tim penyidik, akan tetapi presiden Pakistan Asif Ali Zardari meminta kepada PBB untuk menunda rilis laporan tentang pembunuhan istrinya,
Namun pihak Bhutto berulang kali mengisyaratkan bahwa Musharraf atau sekutu-sekutunya adalah yang terlibat dalam pembunuhan itu dan meminta PBB melakukan penyelidikan, dengan demikian diharapkan seluruh kebenaran akan terungkap.
Mungkin saya melihat dari khasus diatas masih banyak misteri yang belum terungkap, kenapa?
saya melihat terlalu banyak prasangka yang tidak disertai banyak bukti yang otentik, dan saya lihat juga pada saat pemerintahan Musharraf sepertinya terlalu banyak menutupi untuk khasus ini, baik dari segi barang bukti, tidak adanya olah TKP, tidak ada proses otopsi yang dilakukan terhadap Benazir Bhutto, yang mengisyaratkan adanya suatu konspirasi yang menginginkan dan menghilangkan jejak dari dalang pelaku pembunuhan tersebut.Ya intinya sangat sulit utk mengungkap dalang dibalik pembunuhan para Tokoh2 politik seperti ini sya beri contoh khasus lainnya seperti Perdana Menteri India Indira Gandhi yang tewas ditembak, bahkan di Indonesia sendiri contohnya Khasus Munir yang tewas pada saat menumpang pesawat Garuda tujuan Amsterdam, Munir sendiri tewas karena diracun arsenik.
Menyaksikan tragedi seperti yang terjadi di negara tersebut seakan membuktikan bahwa politik identik dengan intrik dan kekerasan. Panggung dunia politik kerap diwarnai pembunuhan yang bermotif politik, hal seperti ini sudah sering terjadi di seluruh dunia dan mungkin sudah menjadi hal yang tidak aneh.
Source : Wikipedia.com, youtube.com, nynews.com, detiknews.com, suaramerdeka.com,suaramedia.com
Currently have 0 komentar: