Kronologi Letusan Dahsyat Merapi, Jumat Dini Hari
Sabtu, 06 November 2010
, Posted by beye at 20.51
Bahaya Merapi rupanya masih mengintai warga sekitarnya. Tadi malam (04/11) sekitar pukul 22.40 WIB, getaran sangat kuat terasa dari arah gunung Merapi. Getaran ini membangunkan pengungsi di barak Purwobinangun, Pakem, Sleman. Karena kerasanya guncangan ini, kaca jendela dan daun pintu pun bergetar,
Dari arah lereng, terdengar gemuruh sangat keras. Diduga suara itu berasal dari guguran material vulkanik. Dari situ bisa dibilang kalau saat itu Merapi sedang meletus lagi.
Dari arah lereng, terdengar gemuruh sangat keras. Diduga suara itu berasal dari guguran material vulkanik. Dari situ bisa dibilang kalau saat itu Merapi sedang meletus lagi.
Alhasil, Sebagian warga, terutama kaum laki-laki, di barak pengungsian berhamburan keluar saat terjadi hal itu.
Pukul 00.15 WIB dilaporkan dari Purwobinangun, sejumlah warga melihat kilatan-kilatan cahaya di puncak gunung yang berselimut awan tebal itu. Di berbagai titik, muncul kepanikan karena warga berebut kendaraan dan jalan ke lokasi di bawah yang lebih aman.
Peristiwa itu pun tak hanya menyebabkan hujan abu, namun juga disertai kerikil yang menimpa kawasan Kaliurang. Warga pun kabur dan menuju tempat yang lebih aman di GOR UII yang berjarak sekitar 16 kilometer dari Merapi.
Menurut Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) letusan Merapi yang terjadi Kamis malam lebih besar kekuatannya karena sudah dipicu langsung dari kantung magma dalam.
“Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan melihat aktivitas seismik Merapi, pagi ini pukul 01.00 dini hari kita ubah radius aman tidak lagi di luar 15 kilometer tetapi diperluas menjadi di luar 20 kilometer,” kata Surono.
Letusan kali ini memang luar biasa, banyak korban yang jatuh akibat peristiwa ini. Hingga Jumat (04/11) pukul 08.18 WIB, sudah ada 35 jenazah korban sambaran awan panas Merapi tiba di Instalasi Kedokteran Forensik RSU dr Sardjito Yogyakarta. Jumlah tersebut akan terus bertambah karena memang masih ada korban yang belum dievakuasi dan jumlah tersebut belum termasuk jumlah warga yang terkena luka bakar.
Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada warga masyarakat untuk mematuhi ketentuan jarak aman 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
“Patuhi ketentuan itu agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.
sumber: antara
Currently have 0 komentar: