RISET MEMBUKTIKAN : KEDELAI BISA MENCEGAH KANKER
Sabtu, 13 November 2010
, Posted by beye at 22.40
Tahu, tempe, susu kedelai dan makanan lain dari kedelai ternyata tidak hanya menjadi sumber vitamin E. Riset juga membuktikan kedelai juga bisa menjadi pencegah kanker. Apa saja khasiat dahsyat kedelai ini?
Banyak penelitian menemukan kedelai adalah salah satu sumber makanan yang mampu mencegah kanker, khususnya kanker payudara. Mengapa demikian? Ternyata kedelai mengandung senyawa bernama isoflavon yang berperan sebagai estrogen ketika berada di dalam tubuh.
Sementara orang mempercayai kedelai bisa memicu kanker. Berdasarkan penelitian isoflavon yang ada pada kedelai justru memiliki pengaruh yang baik untuk tubuh selama di konsumsi dalam jumlah yang tepat. Di tahun 2008, the British Journal of Cancermenemukan fakta bahwa wanita Asia yang mengkonsumsi kedelai atau makanan yang berbahan dasar kedelai seperti tahu, tempe ataupun susu kedelai setiap hari memiliki resiko terkena kanker payudara lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsinya.
Ditahun 2009, American Journal of Clinical Nutrition mengadakan penelitian kepada sekitar 74.000 wanita di Cina yang berusia 40-70th. Para wanita yang mengkonsumsi kedelai setiap hari dalam kecenderungan terkena kanker payudara lebih kecil. Apalagi di masa premenopouse, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi kedelai sama sekali.
Mengkonsumsi kedelai sejak remaja secara teratur akan bermanfaat saat tua nanti. “Studi ini menunjukkan bahwa asupan kedelai tinggi dapat mengurangi risiko kanker payudara,” terang Wei Zheng, MD, Ph.D., profesor dan kepala, Divisi Epidemiologi di Vanderbilt University.
Menurut Wei Zheng, ketika tingkat estrogen dalam tubuh tinggi, isoflavon dalam kedelai tidak akan merusak estrogen alami dalam tubuh yang bisa menyebabkan kanker payudara. Ketika wanita memasuki masa menopouse, isoflavon bertindak sebagai estrogen di dalam tubuh meskipun tidak lah kuat. “Sehingga dengan kata lain, mengkonsumsi kedelai dan makanan keturunannya tidak akan menyebabkan resiko kanker payudara jadi meningkat.” tutup Wei Zheng.
sumber: bbcnews
Currently have 0 komentar: