Logo

Samoa, sebuah negara di Pasifik selatan, memutuskan menghilangkan hari Jumat, 30 Desember 2011, dari kalendernya menyusul pemindahan zona waktu negeri mereka mengikuti tetangga, Selandia Baru dan Australia. Samoa sebelumnya masuk zona barat, mengikuti Amerika Serikat.

Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Sailele Malielegaoi, menyatakan tindakan ini akan membuat negerinya lebih mudah berhubungan dengan mitra-mitra perdagangan utama mereka.

"Tak lagi orang menghubungi kita pada hari Senin dari Selandia Baru dan Australia, mengiranya sebagai Senin sementara kita menutup mata dan bersembahyang di gereja," kata Malielegaoi. "Dan sebaliknya ketika kita pada Jumat menghubungi mereka yang sedang berliburan di hari Sabtunya."

Karena itu, Malielegaoi menyatakan, perubahan zona waktu ini akan menghilangkan kebingungan yang sering terjadi, baik pada orang Samoa atau turis yang berkunjung, yang mengira zonanya sama dengan Selandia Baru dan Australia. 

"Saya kira rakyat sangat tenang mengenai ini, mereka tidak mengharapkan perubahan besar lainnya," kata Savea Sano Malifa, seorang pengamat Samoa.

Untuk mendapatkan dukungan publik, pemerintah mengumumkan pengusaha harus membayar gaji pegawainya yang hilang pada Jumat, sementara bank tidak boleh mengenakan bunga atas hari yang hilang.

Beberapa jasa pariwisata mencemaskan Samoa akan kehilangan pemasukan besar karena tak lagi berposisi sebagai tempat melihat matahari terbenam terakhir setiap tahunnya. Namun Samoa kini akan menjadi tempat pertama untuk melihat matahari pertama di tahun baru.

Samoa yang berpenduduk 180 ribu orang sebelumnya satu zona waktu dengan Selandia Baru sampai 1892, ketika pada pada 4 Juli tahun itu mengikatkan diri dengan Amerika Serikat. Samoa juga membuat perubahan besar pada 2009 ketika memindahkan jalur menyetir ke sebelah kiri dari sebelumnya sebelah kanan.

Sementara itu, tetangga Samoa, Tokelau, juga mengikuti perubahan tanggal ini. Sementara tetangga dekat lainnya, Samoa Amerika, tetap berada di zona waktu sehari lebih lambat dari Australia.

Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/275974-2011--tahun-tanpa-30-desember-di-samoa