Latest News

Motivasi - Kisah Anak Kerang

Jumat, 28 Mei 2010 , Posted by beye at 14.09

ANAK KERANG

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan
pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam." "Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu.
Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia
bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian ! tahun, sebutir mutiara besar, utuh
mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya berubah menjadi mutiara ; air matanya berubah menjadi
sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun,
lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang
sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa
penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan "kerang
biasa" menjadi "kerang luar biasa". Karena itu dapat dipertegas
bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa"
menjadi "orang luar biasa".

Banyak orang! yang mundur saat berada di lorong transendental
tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami.
Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki : menjadi `kerang
biasa' yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan
mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan
pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses
lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.

So..sahabat mungkin saat ini kamu sedang mengalami
penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka krn orang2 disekitar
kamu..coba! lah utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong
tersebut, dan sambil katakan didalam hatimu.. "Airmataku
diperhitungkan Tuhan..dan penderitaanku ini akan mengubah diriku
menjadi mutiara2..."

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar disini...

Get paid To Promote at any Location
Related Posts with Thumbnails