Tiga Dampak Stres Bagi Hidup Anda
Senin, 05 Desember 2011
, Posted by beye at 07.25
Hidup di zaman modern membuat Anda tidak akan bisa terlepas dari stres. Pada taraf tertentu, stres memang bisa memberi pengaruh positif terhadap diri Anda. Namun, jika terlalu berlebihan, dampaknya akan menjadi negatif. Tidak hanya jiwa Anda yang selalu merasa tertekan, tubuh juga ikut menderita karenanya. Ketahui dampak negatif stres terhadap tubuh dan bagaimana cara mengatasinya:
1. Stres membuat berat badan mudah naik
Ketika stres, tubuh Anda melepaskan hormon kortisol, yang akan memberikan dorongan energi secara cepat untuk memberi respons berupa melawan atau malah menghindar. Namun jika Anda selalu didera stres dalam jangka waktu yang lama, kortisol akan terus-menerus dilepaskan, dan ini akan menyebabkan berat badan mudah naik. Menurut studi yang dimuat pada jurnal Obesity, hormon kortisol dapat membuat lemak cenderung disimpan di daerah perut. Selain itu, Anda juga jadi lebih sering ngemil. Keduanya bisa menurunkan laju metabolisme dan juga meningkatkan kadar gula darah.
"Untuk itu, Anda perlu mengetahui dengan jelas, apa saja pemicu stres utama dalam hidup Anda," kata ahli nutrisi Charlene Giovanelli-Nicolson. Setelahnya, cobalah memiliki semacam food diary untuk mencatat apa saja yang Anda makan begitu kondisi emosional sedang terganggu akibat stres.
2. Stres menurunkan kadar fertilitas
Studi yang dilakukan oleh Emory University menemukan bahwa wanita dengan level kortisol yang tinggi bisa mengalami masalah dalam ovulasi, sehingga kemampuannya untuk hamil jadi terganggu. Selain itu, stres berlebihan juga bisa berpengaruh buruk pada wanita yang sedang mengandung. Sebagai solusinya, para peneliti menyarankan untuk melakukan terapi berbicara. Sebab, dengan berbicara dengan orang lain, wanita dapat meredakan stres yang dialami, sehingga kemungkinan hamilnya otomatis akan meningkat.
3. Stres menumpulkan dorongan seks
Penasihat masalah seks dan asmara, Elna Rudolph menyatakan, ketika wanita sedang stres, mereka hanya akan berpikir bagaimana cara melalui semua ini dengan selamat. Sedikit sekali yang sampai sempat terpikir untuk melampiaskannya melalui kegiatan yang menyenangkan, salah satunya bercinta.
"Kortisol itu sebenarnya membantu, namun bila Anda mendapatkannya sesekali. Sementara jika terus-menerus, kondisi hormon Anda secara keseluruhan menjadi tidak seimbang," papar Rudolph. Ketidakseimbangan hormon ini akan berpengaruh juga terhadap libido Anda. "Jika seks sudah menjadi prioritas terakhir dalam pikiran Anda, itu berarti otak butuh waktu untuk mengingat kembali betapa menyenangkannya aktivitas ini," kata Rudolph.
Untuk itu, cobalah perbanyak waktu istirahat untuk mengendurkan saraf yang tegang, atur kembali hidup Anda, dan luangkan lebih banyak waktu untuk berduaan dengan pasangan. "Berendam air hangat bisa membantu Anda mengingat kembali pengalaman bercinta yang paling tak terlupakan, juga membangkitkan imajinasi untuk merencanakan acara bercinta berikutnya. Tanpa Anda sadari, aktivitas seks bisa menjadi salah satu cara paling alami untuk meredakan stres!" tambah Rudolph.
Sumber : female.kompas.com
1. Stres membuat berat badan mudah naik
Ketika stres, tubuh Anda melepaskan hormon kortisol, yang akan memberikan dorongan energi secara cepat untuk memberi respons berupa melawan atau malah menghindar. Namun jika Anda selalu didera stres dalam jangka waktu yang lama, kortisol akan terus-menerus dilepaskan, dan ini akan menyebabkan berat badan mudah naik. Menurut studi yang dimuat pada jurnal Obesity, hormon kortisol dapat membuat lemak cenderung disimpan di daerah perut. Selain itu, Anda juga jadi lebih sering ngemil. Keduanya bisa menurunkan laju metabolisme dan juga meningkatkan kadar gula darah.
"Untuk itu, Anda perlu mengetahui dengan jelas, apa saja pemicu stres utama dalam hidup Anda," kata ahli nutrisi Charlene Giovanelli-Nicolson. Setelahnya, cobalah memiliki semacam food diary untuk mencatat apa saja yang Anda makan begitu kondisi emosional sedang terganggu akibat stres.
2. Stres menurunkan kadar fertilitas
Studi yang dilakukan oleh Emory University menemukan bahwa wanita dengan level kortisol yang tinggi bisa mengalami masalah dalam ovulasi, sehingga kemampuannya untuk hamil jadi terganggu. Selain itu, stres berlebihan juga bisa berpengaruh buruk pada wanita yang sedang mengandung. Sebagai solusinya, para peneliti menyarankan untuk melakukan terapi berbicara. Sebab, dengan berbicara dengan orang lain, wanita dapat meredakan stres yang dialami, sehingga kemungkinan hamilnya otomatis akan meningkat.
3. Stres menumpulkan dorongan seks
Penasihat masalah seks dan asmara, Elna Rudolph menyatakan, ketika wanita sedang stres, mereka hanya akan berpikir bagaimana cara melalui semua ini dengan selamat. Sedikit sekali yang sampai sempat terpikir untuk melampiaskannya melalui kegiatan yang menyenangkan, salah satunya bercinta.
"Kortisol itu sebenarnya membantu, namun bila Anda mendapatkannya sesekali. Sementara jika terus-menerus, kondisi hormon Anda secara keseluruhan menjadi tidak seimbang," papar Rudolph. Ketidakseimbangan hormon ini akan berpengaruh juga terhadap libido Anda. "Jika seks sudah menjadi prioritas terakhir dalam pikiran Anda, itu berarti otak butuh waktu untuk mengingat kembali betapa menyenangkannya aktivitas ini," kata Rudolph.
Untuk itu, cobalah perbanyak waktu istirahat untuk mengendurkan saraf yang tegang, atur kembali hidup Anda, dan luangkan lebih banyak waktu untuk berduaan dengan pasangan. "Berendam air hangat bisa membantu Anda mengingat kembali pengalaman bercinta yang paling tak terlupakan, juga membangkitkan imajinasi untuk merencanakan acara bercinta berikutnya. Tanpa Anda sadari, aktivitas seks bisa menjadi salah satu cara paling alami untuk meredakan stres!" tambah Rudolph.
Sumber : female.kompas.com
Currently have 0 komentar: